Saturday, 14 July 2012

SOAL MENJADI GURU

Jika kita pernah mendengar atau melihat sendiri pengalaman seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah, maka dalam waktu 10 tahun kemudian guru itu dapat melihat murid-muridnya yang berhasil memiliki berbagai macam profesi pekerjaan, pangkat dan status pendidikan. Ada yang menjadi dokter, insinyur, designer, programer dan macam-macam lainnya. Tentunya guru tadi masih setia mengajar murid-murid dengan keadaannya yang demikian itu. Mungkin alasan itulah gelar pahlawan tanpa tanda jasa disematkan pada seorang guru. Profesi sebagai guru sebenarnya tidak pantas diukur dengan sejumlah gaji, tunjangan dan dana pensiunan. Guru lebih tepat bila dihubungan dengan soal keteladanan, keuletan, ketabahan dan pengorbanan. Perikop hari ini menampilkan cerita Yesus soal status seorang guru dan murid. Yesus mengajarkan bahwa “Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya”. Apakah dengan ini Yesus mau mempertahankan status quo, gengsi dan wibawa seorang guru? Atas dasar apa dan dari segi mana seorang murid tidak dapat melebihi gurunya? Yesus mengutus para murid-Nya untuk memberitakan datangnya Kerajaan Sorga (10:7). Dalam melaksanakan tugas mewartakan Kerajaan Sorga itu, mereka akan mengalami penolakan (10:14). Tugas yang mereka terima itu bukanlah tugas yang mudah dan ringan karena mereka akan “seperti domba di tengah serigala” (10:16). Inti nasihat Yesus kepada para murid-Nya ini adalah supaya mereka tidak takut kepada siapa pun yang menolak dan menentang mereka dan Kerajaan Sorga yang mereka wartakan. Karena, Tuhan akan memperhatikan dan memelihara mereka. Nasihat Yesus ini senada dengan keyakinan Yeremia: Tuhan yang mengutus dan yang diabdinya akan menjaga dan memelihara para utusan-Nya. Yesus mengetahui bahwa para murid-Nya akan menghadapi semua itu. Karena itu, Yesus menasihati mereka untuk tidak takut kepada semua yang menolak dan menentang mereka, bahkan yang dapat membunuh mereka. Karena, mereka hanya dapat membunuh tubuh, tetapi tidak akan dapat membinasakan jiwa. Tuhan, untuk siapa mereka bekerja, jauh lebih berkuasa daripada semua itu karena Ia dapat membinasakan tubuh dan sekaligus jiwa. Tuhan tidak akan membiarkan mereka terlantar dan menderita. Burung pipit pun berharga di hadapan Allah dan diperhatikan-Nya, apalagi mereka yang bekerja untuk-Nya. Selain itu Yesus ingin menandaskan bahwa aneka macam kesusahan, penderitaan, tantangan, cobaan yang akan kita alami jika kita bandingkan dengan penderitaan Yesus sendiri, maka sebenarnya apa yang kita alami itu masih belum ada apa-apanya. Artinya ialah, apa pun yang kita lakukan jika kita percaya dalam nama Yesus, maka kita akan mendapat perlindungan-Nya senantiasa. Kita tidak perlu merasa takut atau bahkan merasa tidak berdaya jika menghadapi sebuah tantangan atau cobaan hidup yang berat. Karena hidup kita sebenarnya sudah mendapat jaminan di dalam nama Yesus. Maka sikap terbaik yang perlu kita bangun ialah kita mau menyerahkan diri kita sepenuhnya terhadap karya Allah yang turut bekerja di dalam hidup kita, membiarkan diri kita dibimbing oleh-Nya dalam setiap rentetan peristiwa kehidupan kita. Marilah kita dari hari ke hari semakin peka terhadap karya Allah yang senantiasa menuntun hidup kita dalam menghadapi setiap tantangan dan perjuangan dalam hidup kita untuk memperoleh kebahagiaan. Semoga dihadapan terang Sabda Allah dan Roh pemberi karunia lenyaplah kegelapan dosa dan kebutaaan manusia tak beriman dan semoga hati Yesus hidup dalam hati semua orang. Amin
Share:

0 comments:

Post a Comment