Friday, 13 July 2012

SOAL PENDERITAAN

Berbicara soal penderitaan sebenarnya tidak terlepas dari cerita soal kebahagiaan. Penderitaan dan kebahagiaan laksana dua bua buah mata uang yang sulit untuk dilepaskan dari satu dengan yang lain. Bandingkan filsafat Cina soal Yin dan Yang yang menegaskan bahwa dalam dunia ini ada dua hal yang bersifat kontradiksi dan tidak bisa dilepaspisahkan seperti adanya siang dan malam, terang dan gelap, panas dan dingin, hidup dan mati, air mata dan tawaria dan sebagainya. Sebagaimana kita berhak menerima kebahagiaan maka kita seharus terbuka juga untuk menerima penderitaan dalam beragam bentuk. Dalam dunia modern yang serba kompleks, banyak orang menjadi alergi dengan berbagai masalah dan penderitaan hidup. Berbagai kasus bunuh diri dan banyaknya penghuni rumah sakit jiwa menegaskan kenyataan ini. Namun di lain pihak tidak sedikit orang melihat penderitaan sebagai sebuah garis tangan atau takdir yang harus ditanggung. Allah seakan-akan sudah menentukan semua itu dari semula. Padahal banyal soal atau penderitaan menuntut perjuangan kita untuk mencari solusi yang tepat dan benar. Penginjil Matius menampilkan cerita Yesus soal awasannya akan penganiayaan yang akan datang oleh karena pengakuan dan iman kita akan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan penyelamat. Kepada para murid-Nya Yesus memberi pesan : Lihat aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala yang selalu siap untuk mengejar, menerkam dan menyesah tetapi jangan takut Roh Kudus tetap menyertai kamu. Dia akan membelamu dihadapan segala lawanmu”. Dengan demikian memilih untuk menjadi murid Yesus butuh pertanggungjawaban dan pengorbanan. Iman harus dipertanggungjawabkan dalam satu cara termasuk dalam berbagai jenis penderitaan. Sebagaimana Yesus rela terentang antara langit dan dibumi di atas palang salib demikian halnya para murid dan semua yang menyebut diri Kristiani. Tetapi ingat, siapa yang bertahan dalam penderitaan ia kan selamat. Allah memiliki suatu tujuan dibalik berbagai persoalan dan masalah. Dia mengunakan keadaan-keadaan sulit untuk mengembangkan karakter dan iman kita. Yesus sudah memperingatkan bahwa kita akan menghadapi berbagai penderitaan hidup dan tidak ada seorangpun yang kebal terhadap penderitaan. Kehidupan ini adalah serangkaian masalah dan penderitaan. Setiap kali kita berusaha memecahkan satu masalah, masalah lain sudah menanti untuk muncul. Memang tidak semua masalah itu besar tetapi sangat penting untuk kita renungkan dan maknai demi kematangan iman dan karakter kita. Rupa-rupanya Allah memakai masalah-masalah untuk menarik kita dekat kepada-Nya. Kitab Suci menulis bahwa Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati dan menyelamatkan orang-orang yang remuk redam hatinya. Ketahuilah saudara/saudariku beragam persoalan dan penderitaan mendorong kita untuk memandang Allah dan bergantung pada-nya dan bukan diri kita sendiri. Anda tidak akan pernah mengetahui bahwa Allah itu satu-satunya yang anda butuhkan sebelum Allah menjadi satu-satunya yang anda miliki. Apapun penyebabnya, tidak ada satupun maslah atau penderitaan yang terjadi tanpa seizin Allah. Cara bijaksana dari sebuah kualitas iman yang mendalam adalah dengan menyerahkan dan menyatukan penderitaan kita dengan penderitaan Kristus. Teguhkan hatimu dan angkatlah matamu sebab di sana ada cinta yang siap merangkul dan merangkai hatimu yang luka. Semoga dihadapan terang Sabda Allah dan Roh pemberi karunia lenyaplah kegelapan dosa dan kebutaan manusia tak beriman dan semoga hati Yesus hidup dalam hati semua orang. Amin.
Share:

0 comments:

Post a Comment