Wednesday 20 July 2016

Cakrawala NTT datang, Meniupkan Awan dan Menurunkan Hujan


            Labuan bajo berubah mendung. Rintik hujan datang begitu saja. Panas yang terus menikam beberapa bulan terakhir di Kota Komodo ini terhapus sudah. Para sopir taksi/bemo tersenyum  melihat banyaknya penumpang yang datang berganti. Beberapa tukang ojek berjuang merebut rezeki, tetapi sepertinya sia-sia saja. Kabut tebal kehitaman itu kini datang dalam badai hujan yang besar. Begitulah bahasa alam. Kadang sulit ditebak dalam kata musim.
Tim formator Media Pendidikan Cakrawala NTT datang, seakan membawa angin dan meniupkan awan kehitaman dari cakrawala NTT menuju Kota Komodo. Kesejukanpun terjadi. Memberi warna dan aroma ilmiah di beberapa sekolah yang menjadi binaannya.  
“Selamat datang di Labuan Bajo-Manggarai Barat kepada Pemimpin Umum Media Pendidikan Cakrawala NTT bersama para tim formator Cakrawala. Saya selaku kepala dinas PPO Manggarai Barat merasa bangga dan terhormat bisa hadir dan membuka kegiatan bermartabat ini. Pemerintah khususnya Dinas PPO Manggarai Barat selalu membuka hati bagi semua pihak yang mau memnyumbangkan potensi dan talentanya demi meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini. Kamipun berharap, kegiatan ini dilanjutkan bukan hanya untuk beberapa sekolah dalam Kota Labuan Bajo tetapi juga untuk sekolah-sekolah lain di beberapa kecamatan dalam wilayah Manggarai Barat ini”, tandas Drs. Marten Magol, selaku Kepala Dinas PPO Manggarai Barat saat membuka kegiatan pelatihan jurnalistik dan karya ilmiah di SMPN 2 Komodo.
Tepukan tangan semakin membahana saat Pemimpin Umum Media Pendidikan Cakrawala NTT, Gusty Rikarno, S.Fil berdiri dan memberikan sambutan. Menurut Gusty, proses dari sebuah pendidikan harus selalu bemuara pada sebuah peningkatan Sumber daya Manusia (SDM) dan profesionalitas.  Karenanya input, proses dan output dari sebuah lembaga pendidikan harus dibuat dalam sebuah perencanaan yang matang, berkelanjutan dan profesional.  Media Pendidikan Cakrawala NTT hadir untuk mendukung proses pendidikan itu. Para guru harus meningkatkan profesionalismenya dalam hal menulis karya ilmiah dan para siswa dipersiapkan secara baik agar terampil dalam hal menulis.
“Budaya tutur dalam masyarakat kita sangat kuat. Tidak terkecuali dalam lingkungan sekolah. Tidak heran budaya literasi (baca-tulis) semakin pudar dan menjadi asing di kalangan guru dan siswa-siswi. Media Pendidikan Cakrawala NTT dalam rangkaian kerjasama dengan pemerintah ingin mengerakkan kembali budaya literasi tersebut. Mimpi kami besar yakni menyambut generasi emas NTT 2050 dengan membangun budaya literasi. Berharap di tahun 2050 nanti, kita hadir dalam sebuah masyarakat melek literasi. Ingat, dalam waktu 2 hari jangan berharap untuk langsung bisa menulis. Sebagaimana budaya pada umumnya membutuhkan waktu dan berproses demikian halnya budaya literasi. Karena itu, kami selalu sebuat sekolah binaan/dampingan Media Pendidikan Cakrawala NTT. Artinya, pihak Cakrawala ber-MoU dengan pihak sekolah selama tiga tahun. Setiap semester tim Cakrawala selalu datang dan mendampingi para guru dan siswa-siswi menulis”, tegas alumni Ledalero ini.
Delapan hari berada di Kota Komodo ternyata memiliki beragam cerita yang tidak pernah habis untuk dibahas. Para guru dan siswa dari empat sekolah binaan cakrawala yakni SMPN 2 Komodo, SMPN 1 Komodo, SMPN 3 Komodo dan SMPK St. Arnoldus Labuan Bajo, sangat antusias dan berharap banyak dari kegiatan ini. Cakrawala NTT ternyata bukan hanya meniupkan angin dan membawa awan berkabut hitam tetapi juga menurunkan hujan. Hujan harapan, optimisme dan pembuka cakrawala berpikir.
“Saya bersama para guru dan siswa-siswi “disentakkan” oleh terobosan produktif Media Pendidikan Cakrawala NTT. Seakan bangun dari sebuah tidur panjang tentang pentingnya meningkatkan profesionalisme dan ketrampilan dalam hal menulis. Benar yang disampaikan Pak Gusty bahwa menulis itu tidak sebatas pada pengetahuan soal menulis tetapi harus bermuara pada ketrampilan menulis. Artinya, kita berkomunikasi dalam bentuk tulisan dan tulisan itu menjadi konsumsi publik (dipublikasikan). SMPK St. Arnoldus Labuan Bajo menyatakan siap menjadi salah satu dari sekolah binaan Media Pendidikan Cakrawala NTT”, tegas Pater Cletus Nenda, selaku kepala sekolah SMPK St. Arnoldus Labuan Bajo.
Hal yang sama disampaikan kepala sekolah SMPN 2 Komodo, Ferdinandus Jelahun, S.Pd. Menurut Ferdi, kegiatan ini bukan hanya berdampak sekarang tetapi juga puluhan tahun ke depan. SMPN 2 Komodo siap menjadi salah satu sekolah binaan Media Pendidikan Cakrawala NTT karena konsep media ini sangat cerdas, realistis dan luar biasa. Bayangkan, dampak langsung dari kegiatan ini yakni kami para guru PNS bisa naik pangkat. Sementara untuk siswa-siswi dipersiapkan sejak dini agar trampil menulis. Lebih lanjut, kepala SMPN 1 Komodo, Donatus Jahan, S.Pd memberi apreasiasi tulus kepada Media Pendidikan Cakrawala NTT. Menurutnya, kegiatan semacam inilah yang mereka selalu harapkan. Kegiatan yang memberi dampak langsung kepada para guru dan siswa-siswi. Selaku kepala sekolah dan mewakili staf guru serta komite, ia menyatakan siap menjadi sekolah binaan Media Pendidikan Cakrawala NTT.
Sementara itu, Drs. Mateus Jemalu selaku kepala sekolah SMPN 3 Komodo sekaligus formator Media Pendidikan Cakrawala NTT wilayah Manggarai Barat, terus memotivasi para guru agar giat membaca dan menulis. Mateus bisa dijadikan saksi hidup tentang betapa besar peranan media ini untuk meningkatkan profesionalisme guru.
“Saya naik pangkat dari golongan VI/A ke golongan VI/B, salah satunya karena menulis di Media Pendidikan Cakrawala NTT. Karena itu sejak tahun lalu SMPN 3 Komodo sudah menjadi sekolah binaan Media Pendidikan Cakrawala NTT. Sebagai formator dari media ini di wilayah Manggarai Barat, saya juga siap mengoreksi tulisan bapa/ibu guru supaya bisa diteruskan ke redaksi. Harapan saya, bukan hanya saya yang naik ke golongan VI/B tetapi juga sekian banyak guru di Kabupaten Manggarai Barat”, tandas Mateus.  
Labuan Bajo masih mendung dan ber-hujan saat Pimpinan Umum Media Pendidikan Cakrawala NTT, take off dari bandara Komodo. Dunia pendidikan Manggarai Barat terinspirasi. Membawa cerita tentang cakrawala yang selalu datang meniup angin membawa awan dan hujan. Memberi harapan, rasa optimis dan pembuka cakrawala berpikir. Cakrawala NTT, teruslah terbang dan semakin tinggi. Go Fly, Go High.


Share:

0 comments:

Post a Comment