Labuan
bajo berubah mendung. Rintik hujan datang begitu saja. Panas yang terus menikam
beberapa bulan terakhir di Kota Komodo ini terhapus sudah. Para sopir
taksi/bemo tersenyum melihat banyaknya
penumpang yang datang berganti. Beberapa tukang ojek berjuang merebut rezeki,
tetapi sepertinya sia-sia saja. Kabut tebal kehitaman itu kini datang dalam
badai hujan yang besar. Begitulah bahasa alam. Kadang sulit ditebak dalam kata
musim.
Tim
formator Media Pendidikan Cakrawala NTT datang, seakan membawa angin dan
meniupkan awan kehitaman dari cakrawala NTT menuju Kota Komodo. Kesejukanpun
terjadi. Memberi warna dan aroma ilmiah di beberapa sekolah yang menjadi binaannya.
“Selamat
datang di Labuan Bajo-Manggarai Barat kepada Pemimpin Umum Media Pendidikan
Cakrawala NTT bersama para tim formator Cakrawala. Saya selaku kepala dinas PPO
Manggarai Barat merasa bangga dan terhormat bisa hadir dan membuka kegiatan
bermartabat ini. Pemerintah khususnya Dinas PPO Manggarai Barat selalu membuka
hati bagi semua pihak yang mau memnyumbangkan potensi dan talentanya demi
meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini. Kamipun berharap, kegiatan ini
dilanjutkan bukan hanya untuk beberapa sekolah dalam Kota Labuan Bajo tetapi
juga untuk sekolah-sekolah lain di beberapa kecamatan dalam wilayah Manggarai
Barat ini”, tandas Drs. Marten Magol, selaku Kepala Dinas PPO Manggarai Barat
saat membuka kegiatan pelatihan jurnalistik dan karya ilmiah di SMPN 2 Komodo.
Tepukan
tangan semakin membahana saat Pemimpin Umum Media Pendidikan Cakrawala NTT,
Gusty Rikarno, S.Fil berdiri dan memberikan sambutan. Menurut Gusty, proses
dari sebuah pendidikan harus selalu bemuara pada sebuah peningkatan Sumber daya
Manusia (SDM) dan profesionalitas.
Karenanya input, proses dan output dari sebuah lembaga pendidikan
harus dibuat dalam sebuah perencanaan yang matang, berkelanjutan dan
profesional. Media Pendidikan Cakrawala
NTT hadir untuk mendukung proses pendidikan itu. Para guru harus meningkatkan
profesionalismenya dalam hal menulis karya ilmiah dan para siswa dipersiapkan
secara baik agar terampil dalam hal menulis.
“Budaya
tutur dalam masyarakat kita sangat kuat. Tidak terkecuali dalam lingkungan
sekolah. Tidak heran budaya literasi (baca-tulis) semakin pudar dan menjadi
asing di kalangan guru dan siswa-siswi. Media Pendidikan Cakrawala NTT dalam
rangkaian kerjasama dengan pemerintah ingin mengerakkan kembali budaya literasi
tersebut. Mimpi kami besar yakni menyambut generasi emas NTT 2050 dengan
membangun budaya literasi. Berharap di tahun 2050 nanti, kita hadir dalam
sebuah masyarakat melek literasi. Ingat, dalam waktu 2 hari jangan berharap
untuk langsung bisa menulis. Sebagaimana budaya pada umumnya membutuhkan waktu
dan berproses demikian halnya budaya literasi. Karena itu, kami selalu sebuat sekolah
binaan/dampingan Media Pendidikan Cakrawala NTT. Artinya, pihak Cakrawala ber-MoU dengan pihak sekolah selama tiga
tahun. Setiap semester tim Cakrawala selalu datang dan mendampingi para guru
dan siswa-siswi menulis”, tegas alumni Ledalero ini.
Delapan
hari berada di Kota Komodo ternyata memiliki beragam cerita yang tidak pernah
habis untuk dibahas. Para guru dan siswa dari empat sekolah binaan cakrawala
yakni SMPN 2 Komodo, SMPN 1 Komodo, SMPN 3 Komodo dan SMPK St. Arnoldus Labuan
Bajo, sangat antusias dan berharap banyak dari kegiatan ini. Cakrawala NTT
ternyata bukan hanya meniupkan angin dan membawa awan berkabut hitam tetapi
juga menurunkan hujan. Hujan harapan, optimisme dan pembuka cakrawala berpikir.
“Saya
bersama para guru dan siswa-siswi “disentakkan” oleh terobosan produktif Media
Pendidikan Cakrawala NTT. Seakan bangun dari sebuah tidur panjang tentang
pentingnya meningkatkan profesionalisme dan ketrampilan dalam hal menulis.
Benar yang disampaikan Pak Gusty bahwa menulis itu tidak sebatas pada
pengetahuan soal menulis tetapi harus bermuara pada ketrampilan menulis.
Artinya, kita berkomunikasi dalam bentuk tulisan dan tulisan itu menjadi
konsumsi publik (dipublikasikan). SMPK St. Arnoldus Labuan Bajo menyatakan siap
menjadi salah satu dari sekolah binaan Media Pendidikan Cakrawala NTT”, tegas
Pater Cletus Nenda, selaku kepala sekolah SMPK St. Arnoldus Labuan Bajo.
Hal
yang sama disampaikan kepala sekolah SMPN 2 Komodo, Ferdinandus Jelahun, S.Pd.
Menurut Ferdi, kegiatan ini bukan hanya berdampak sekarang tetapi juga puluhan
tahun ke depan. SMPN 2 Komodo siap menjadi salah satu sekolah binaan Media
Pendidikan Cakrawala NTT karena konsep media ini sangat cerdas, realistis dan
luar biasa. Bayangkan, dampak langsung dari kegiatan ini yakni kami para guru
PNS bisa naik pangkat. Sementara untuk siswa-siswi dipersiapkan sejak dini agar
trampil menulis. Lebih lanjut, kepala SMPN 1 Komodo, Donatus Jahan, S.Pd
memberi apreasiasi tulus kepada Media Pendidikan Cakrawala NTT. Menurutnya,
kegiatan semacam inilah yang mereka selalu harapkan. Kegiatan yang memberi
dampak langsung kepada para guru dan siswa-siswi. Selaku kepala sekolah dan
mewakili staf guru serta komite, ia menyatakan siap menjadi sekolah binaan
Media Pendidikan Cakrawala NTT.
Sementara
itu, Drs. Mateus Jemalu selaku kepala sekolah SMPN 3 Komodo sekaligus formator
Media Pendidikan Cakrawala NTT wilayah Manggarai Barat, terus memotivasi para
guru agar giat membaca dan menulis. Mateus bisa dijadikan saksi hidup tentang
betapa besar peranan media ini untuk meningkatkan profesionalisme guru.
“Saya
naik pangkat dari golongan VI/A ke golongan VI/B, salah satunya karena menulis
di Media Pendidikan Cakrawala NTT. Karena itu sejak tahun lalu SMPN 3 Komodo
sudah menjadi sekolah binaan Media Pendidikan Cakrawala NTT. Sebagai formator
dari media ini di wilayah Manggarai Barat, saya juga siap mengoreksi tulisan
bapa/ibu guru supaya bisa diteruskan ke redaksi. Harapan saya, bukan hanya saya
yang naik ke golongan VI/B tetapi juga sekian banyak guru di Kabupaten
Manggarai Barat”, tandas Mateus.
Labuan
Bajo masih mendung dan ber-hujan saat Pimpinan Umum Media Pendidikan Cakrawala
NTT, take off dari bandara Komodo.
Dunia pendidikan Manggarai Barat terinspirasi. Membawa cerita tentang cakrawala
yang selalu datang meniup angin membawa awan dan hujan. Memberi harapan, rasa
optimis dan pembuka cakrawala berpikir. Cakrawala NTT, teruslah terbang dan
semakin tinggi. Go Fly, Go High.
0 comments:
Post a Comment