Wednesday 20 July 2016

Dari Meja, Samping Dapur


Tidak perlu menunggu punya jabatan baru melakukan sebuah perubahan. Buatlah gerakan-gerakan kecil tetapi dengan cinta yang besar. Ketahuilah, Tuhan yang kita sembah itu kaya. Dahulukanlah kepentingan dan kebaikan bersama dan kamu akan terlebur di dalamnya. Akh...tidak perlu menjadi seorang Yeremia yang melihat tanah Kanaan dari jauh. Kebenaran itu akan terkristal saat kamu mengambil bagian di dalamnya. Mengapa kamu resah saat selesai diwisuda belum mendapat kerja? Mengapa kamu ragu diusia 28 belum mendapatkan jodoh? Mengapa harus malu berada di kampung dan menanam satu-dua pohon mahoni dan kopi?
Bangkit. Kamu adalah carikan kertas berharga. Dunia menunggu gerakanmu. Tidak perlu malu berdiskusi, berbagi cerita dan saling memberi inspirasi. Tersenyumlah. Untuk apa harus murung jika di dompet hanya punya 50 ribu. Menarilah untuk tuan pesta. Minum dan makanlah. Setelah pulang ke rumah, kamu akan tersenyum sendiri saat membayangkan bagaimana tuan pesta terpingkal-pingkal bahagia melihat gerakmu.
Jika kamu ke supermarket atau mall, tersenyum untuk para pelayan di sana. Mereka tidak butuh, apakah kamu membeli atau tidak. Toh...mereka bukan pemiliknya. Tersenyum saja, itu sudah cukup membuat mereka dihargai. Jika kamu berkendaraan, tidak perlu harus cepat-cepat. Santai saja. Ingat, saat itu orang akan menilai kamu sebagai seorang yang memiliki rencana atas hidup. Jika ada yang menawarkan sapu lidi, terima saja dan katakan siapa yang membuatnya. Belilah satu-dua buah sebagai bentuk penghargaanmu atas karyanya. Berbuat baik itu, punya pahalanya lho.
Jika ada keluargamu dari kampung meminta bantuanmu, katakan padanya apa yang dia butuh dan totalnya berapa. Setelah itu, kembali ke rumah dan berdoa semoga dia dikuatkan dan ada orang yang membantunya. Kamu kan tidak bisa memberi dari apa yang tidak kamu miliki. Dunia ini memang butuh uang tetapi ingat, uang hanyalah sarana bukan tujuan. Lalu, apa yang menjadi tujuanmu? Kebahagiaan sesama dan kemuliaaan Tuhan adalah jawabannya.
Kalau kamu suka menjelekkan nama orang, apa gunanya untuk kamu. Apakah kamu akan dapat untung seperti para pembawa acara gosip di TV? Kamu akan tetap begitu dan makin hari kamu akan makin sendiri dan mungkin pingsan sendiri. Pujilah orang dengan tulus dan katakan padanya kamu hebat. Kamu akan disegarkan oleh matanya yang binar dan senyumnya yang merekah.
Aku mencintai kalian semua.
Share:

0 comments:

Post a Comment