Thursday, 2 August 2012

SOAL MEMILIH


Dalam setiap pengalaman harian, kita selalu punya kesempatan dan kemampuan untuk memilih dan dipilih.Kita memilih karena kita punya wewenang atau tanggungg jawab untuk menentukan dan mungkin juga berhak untuk memutuskan. Kita memilih seorang karyawan karena kita butuh tenaga, pengalaman dan keahliannya. Sebaliknya kita dapat saja dipilih karena kemampuan yang kita miliki. Singkatnya aktifitas memilih dan dipilih sebenarnya mengarisbawahi kebutuhan dasariah manusia sebagai mahluk biasa yang harus saling melengkapi. Manusia bukanlah segalanya sehingga tidak membutuhkan kehadiaran yang lain. Selain itu kecenderungan kita untuk memilih yang terbaik, yang paling bermutu dan tahan lama adalah hal yang wajar dan logis dari segi ekonomi. Dalam hal ini kita harus membenarkan pribahasa ”Habis manis sepah dibuang”. Kita tidak mungkin terus mengunakan tenaga seseorang yang tidak produktif atau barang-barang tua yang sudah karat. Oleh karena semua orang harus tetap menunjukkan diri sebagai yang terbaik dan terhormat yang ditunjukkan dalam sikap kreatifitas yang produktif, proaktif dan memiliki daya juang tinggi. Changge or be change (berubahlah sebelum anda dirubah). Penginjil Matius hari ini menampilkan cerita Yesus, soal bagaimana aktifitas memilih dan dipilih juga berlaku dalam kehidupan surga. Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?" Orang-orang menjawab,"Ya, kami mengerti." Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya." Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu Yesus pergi dari sana. Pemilihan Tuhan berlangsung, kalau Ia memilih para rasul menurut yang dikehendaki-Nya. Pemilihan Tuhan berlangsung, kalau Ia membagi-bagi talenta yang tidak sama. Pemilihan Tuhan terjadi lagi, kalau Ia memanggil pekerja pada waktu yang berbeda-beda dan kemudian memberikan upah yang sama, berdasarkan kebaikan-Nya. Tuhan juga membiarkan "seleksi" terjadi lewat perjalanan kodrat dan perlombaan alami: ada yang dilahirkan sehat, ada yang cacat, ada yang jadi kaya, ada yang jatuh miskin, ada yang untung, ada yang malang. Permainan alam kodrat, yang dibiarkan oleh Tuhan: pilihan - penyelenggaraan - atau nasib? Pukat yang mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan, setelah penuh, dipilih di hadapan Tuhan: "malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dan orang benar." Kejahatan atau kebenaran itu bukan nasib, bukan Tuhan yang menghendaki, ini terjadi karena pilihan manusia sendiri. Memang panggilan bakat dan rahmat, berbeda-beda. Tuhan yang memberikan menurut kerelaan-Nya. Pemilihan atau penolakan manusia terhadap kebaikan Tuhan akan menentukan tempatnya pada akhir zaman. Semoga dihadapan terang Sabda Allah dan Roh pemberi karunia lenyaplah kegelapan dosa dan kebutaan manusia tak beriman dan semoga hati Yesus hidup dalam hati semua orang. Amin
Share:

0 comments:

Post a Comment