Saturday 28 January 2012

TENTANG KEWIBAWAAN

Kewibawaan adalah life style atau gaya hidup yang dicari dan dibanggakan banyak orang. Semua orang mampu dan pantas untuk menampilkan diri sebagai pribadi yang berwibawa. Dengan menujukkan diri sebagai orang berwibawa maka identitas pribadi dan harga diri dengan sendirinya diakui oleh yang lain. Semakin kita menampilkan diri sebagai orang yang berwibawa maka semakin besar peluang bagi kita untuk mempengaruhi orang lain. Demikian sebaliknya semakin pudar kewibawaan seseorang maka ia tidak mendapat perhatian publik dan bukan tidak mungkin diabaikan dalam arus relasi sosial. Lalu apa sebenarnya kewibawaan?. Banyak yang memahmi kewibawaan sebagai seorang yang selalu tampil rapi, bercelana tisu dan berbaju lengan panjang. Selalu mengenakan sepatu, berkaca mata dan berjalan tegak dengan raut wajah yang tegang. Ada yang lain selalu mengidentikkan kewibawaan dengan status sosial yang dimiliki. Semakin tinggi peran yang diemban maka dengan sendirinya ia adalah seorang pribadi yang berwibawa. Akhir-akhir ini, dimana banyak orang mengaitkan harga diri dan martabat seseorang dengan kekayaan, maka yang berwibawa adalah orang yang memiliki uang atau barang materi lainnya. Hemat saya kewibawaan itu adalah gaya hidup dan tutur kata yang pantas dijadikan sumber panutan bagi banyak orang. Seorang pemulung yang jujur dan rajin, sangat berwibawa ketimbang seorang pejabat berdasi tetapi korup. Cerita Yesus versi penginjil Markus menampilkan cerita Yesus tentang bagaimana Yesus menujukkan kewibawaannya untuk mengatur alam. Angin kencang yang menampar sehingga membuatnya mengamuk dan menggetarkan jantung para murid yang bersantai di atas perahu. Yesus yang terlelap kelelahan dibangunkan secara paksa untuk menenangkan alam yang kasar. Dengan sebuah kalimat yang penuh wibawa dari Yesus “Diam, tenanglah” segalanya tunduk dan menurut termasuk alam yang boleh dibilang tak punya hati dan rasio. Di sini Sabda Yang meluncur dari mulut Yesus memiliki kekuatan yang mampu menembus segalanya. Kepada para murid yang bungkam ketakutan dan kekaguman Yesus butuh sebutir iman. Iman selalu menyelamatkan. Kita manusia tidak akan pernah mampu menyaingi kewibawaan Yesus. Ketaatan Yesus pada kehendak Bapa-Nya membuat ia sangat berwibawa dihadapan manusia dan alam. Tetapi ketahuilah sebagai murid mungkin kita tidak mampu menyamakan kewibawaan Yesus tetapi kita bisa mendekati kewibawaan Yesus. Garam itu harus asin sebab kalau sudah tawar maka tidak ada gunanya lagi selain dibuang atau diinjak orang. Oleh karena itu pengertian kewibawaan yang paling sederhana yakni adanya kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang kita lakukan. Segala bentuk kata sambutan, pidato dan kotbah memiliki kekuatan selagi kita mampu membahasakan apa yang kita katakan dalam hidup harian. Seorang anak akan menuruti nasihat orang tua dan menjadi anak yang baik kalau orang tua mampu menunjukkan teladan hidup yang patut diteladani. Kewibawaan itu tidak hanya terletak pada apa yang ditampilkan dan yang diucapkan tetapi juga disetai dengan gaya hidup kita sehari-hari.
Share:

0 comments:

Post a Comment