Monday, 9 July 2012

SOAL PROSES

Proses adalah sebuah alur untuk menggapai dan meraih sesuatu. Melangkahi proses adalah sikap tidak santun yang berujung pada kegagalan dan kegalauan. Kecenderungan yang mencemaskan dalam masyarakat modern sekarang ini adalah gaya hidup yang doyan melangkahi proses. Orang ingin cepat-cepat kaya, ingin besar dan sukses secara tiba-tiba atau ingin dikenal tanpa harus memperkenalkan diri dalam satu cara. Dalam lingkungan anak muda, ada kecenderungan berpikir, mengikuti proses adalah cara lama yang sudah out of date/ketinggalan zaman. Apa yang terjadi, banyak perhatian dan energi yang terkuras percuma untuk mengejar ketinggalan dan cepat-cepat ingin meraih cita-cita dan merebut prestasi. Waktu kuliah yang seyogianya delapan semester, dibuat hanya lima semester walau harus mengorbankan kesehatan, relasi yang berantakan dan menjadi pribadi super sibuk. Rupanya menjadi manusia sibuk atau super sibuk dianggap sebagai gaya hidup bergensi. Bandingkan saja gaya hidup seorang pengusaha atau seorang artis. Manusia bukan lagi mengejar waktu tetapi dikejar waktu. Dengan kata lain melangkahi proses membuat manusia teralienasi dan terasing dari dirinya sendiri, sesama dan Tuhan. Penginjil Markus hari ini menampilkan cerita Yesus soal sikap seorang anak muda yang ingin melangkahi proses. Anak muda yang mau mengikuti Yesus rupanya telah menyedot banyak energy hanya karena perhatiannya yang terlampau besar pada kekayaan dan prestasi namun tanpa dilandasi oleh sebuah fondasi iman yang kokoh dan matang. Ia menganggap diri mampu untuk melakukan semua perintah Allah seperti perintah jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri dll. Hal ini menyata dalam jawabannya terhadap pertanyaan Yesus soal butur-butir perintah Allah. Ia menjawab “Semua itu sudah kuturuti sejak masa mudaku”. Tersirat sebuah harapan untuk mendapat pujian dari Yesus. Namun apa yang terjadi, Yesus justru menantang agar ia harus menjual semua yang dimilikinya seperti harta kekayaan, kebebasan dan keinginan pribadi untuk dapat mengikuti Yesus. Anak muda itu akhirnya memilih untuk pergi karena takut kehilangan harta kekayaan dan popularitas pribadi. Mimpi terbesar yang dimiliki hampir sebagai besar anak muda dewasa ini yakni menjadi pegawai negeri sipil. Status PNS menjadi hal yang membanggakan walau tanpa disadari bahwa birokrasi dan struktur yang kaku dan berbelit-belit dalam tubuh pemerintahan telah membunuh semangat kreatifitas dan daya juang seseorang. Apa yang terjadi bila lowongan PNS sangat sedikit di tengah meluapnya para pencari kerja? Pengangguran terdidik semakin menjamur di tengah banyaknya peluang usaha dalam bangsa yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Bercermin dari kenyataan ini, maka sebenarnya generasi bangsa sekarang adalah generasi bermental intan, cari gampang dan tak punya nyali dalam berwirausaha. Hal ini juga menyata dalam kehidupan beriman. Banyak yang menjual bendera agama dan iman untuk memiliki kemudahan dalam hal ekonomi dan politik. Tuhan dijadikan modal promosi untuk kenyamanan dan popilaritas pribadi. Hari ini Yesus menyadarkan kita sekalian bahwa menjadi murid Yesus bukanlah soal like dislike tetapi soal keyakinan dan komitment yang kuat untuk memperjuangkan kebenaran dan kesejahteraan umat manusia seluruhnya. Ketahuilah, hal terbaik yang anda lakukan kepada orang lain bukan memberi kekayaan yang anda miliki tetapi memberi sesuatu sehingga ia memperoleh kekayaannya sendiri.
Share:

0 comments:

Post a Comment