Monday, 9 July 2012

SOAL UPAH

Upah dan kerja adalah dua hal yang berbeda tetapi memiliki hubungan yang sangat erat. Upah dan kerja berkaitan erat soal hak dan kewajiban. Dengan demikian kita tidak mempunyai sedikitpun alasan untuk memintah upah selagi kita mengabaikan kewajiban kita dalam kerja. Akhir-akhir ini pembicaraan tentang upah dan kerja telah menjadi hal yang selalu actual untuk dibicarakan. Banyak orang mengeluh karena upah yang diterimanya tidak sebanding dengan banyaknya waktu dan beban kerja yang dijalaninya. Tetapi tidak sedikit orang yang mengeluh karena upah yang diberikan terasa tidak sepadan dengan kualitas kerja dan hasil yang diterima. Dari sini dapat dilihat bahwa perang dingin antara pekerja dan pemilik modal terus berlanjut dan tidak akan pernah berakhir. Bandingkan saja cerita tentang revolusi industry di Inggris beberapa abad lalu. Lantas? Bagaimanakah upah kita sebagai seorang murid Kristus. Apakah upah yang bakal diterima oleh seseorang yang mendermakan diri untuk kerajaan Allah? Penginjil Markus menceritakan bagaimana Petrus mengungkapkan keprihatinannya, betapa tidak gampang untuk memperoleh kehidupan kekal. Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir,dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” Petrus menyatakan bahwa bersama dengan teman-temannya yang lain, ia telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus. Mereka telah menjadikan Yesus satu-satunya kekayaan mereka. Yesus lalu memberi kepastian bahwa mereka yang dengan sukarela meninggalkan segala-galanya akan mendapatkan kembali seratus kali lipat, dan pada masa yang akan datang mereka akan mendapatkan jaminan hidup kekal. Yesus adalah segala-galanya bagi kita. Keberanian dan komitmen kita adalah hal yang mesti dimiliki ketika kita menyatakan “ya” atas tawaran kasih Yesus. Menjadi pelayan Tuhan tidak bisa disamakan dengan lapangan kerja yang berkaitan dengan upah. Mengutip pernyataan Paulus yakni upah kita adalah tanpa upah. Bila kita menyamakan karya pelayan dengan lapangan kerja maka yang terjadi adalah sebuah kekosongan yang mengerikan. Kita kehilangan orientasi dan arah dalam karya-karya pelayanan kita. Sekali lagi jubah bukanlah simbol status sosial yang dihubungkan dengan prestasi dan ekonomi tapi sebaliknya jubah adalah simbol kesederhanaan dan pelayanan tampa pambrih kepada semua orang. Iman dan kepercayaan kita adalah hiburan terbesar dalam menempuh ziarah pangggilan kita sebagai murid-murid Kristus.
Share:

0 comments:

Post a Comment